Saad bin Abi Waqqash r.a.berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda ; "Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bertakwa,yang kaya dan yang tidak suka pamer."(HR.Ahmad dan Muslim).
Saudaraku,termasuk amal yang paling dicintai Allah SWT adalah berpegang teguh kepada sifat-sifat yang telah nabi Muhammad SAW sabdakan dalam hadistnya.Sifat Pertama kita bertakwa.Kedua kita kaya dan ketiga kita tawadhu' dan ikhlas.Jika kita perhatikan satu demi satu dari tiga sifat tersebut lau mendalami maknanya,lalu memikirkan buah yang kita petik,tentu kita akan tahu mengapa sifat-sifat itu termasuk kedalam bagian amal yang dicintai Allah SWT.
Akan tetapi timbul pertanyaan apakah kita telah menjadi orang yang bertakwa ?
Takwa merupakan investasi paling mulia untuk di simpan oleh seorang mukmin dalam dirinya dan anak-anaknya jika dia memilki anak dan keturunan.
Takwa merupakan bekal yang paling baik bagi muslim berakal jika mau mengambil bekal guna menapaki jalan menuju Allah SWT,sebagaimana firman-Nya :"...Berbekallah kalian.sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa,bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal."(Al-Baqarah:197).
Takwa merupakan perbendaharaan yang besar,akhlak mulia,permata mulia dan keberuntungan yang besar.Takwa merupakan kebaikan di dunia dan di akhirat.Ia telah banyak terkait denga kebajikan,dan Allah telah banyak menjanjikan pahala besar dari takwa tersebut,dan menambahkan kebahagiaan baginya.
Asal kata Takwa adalah : Kita menjadikan antara kita dengan sesuatu yang kita takuti suatu Wiqayah'sikap' yang memelihara diri kita dari terjerumus kedalam sesuatu yang kita takuti tersebut.
Ali Bin Abi Thalib r.a. berkata:"Takwa adalah merasa takut kepada Allah Al-Jalil (maha mulia),mengamalkan At-Tanzil (Ajaran Al-Qur'an),merasa Qana'ah ( puas) dengan yang sedikit,dan bersiap-siap untuk hari kematian.
Abu Darda r.a. berkata ;"Kesempurnaan takwa ialah: Bertakwa kepada Allah sampai dalam urusan yang paling kecil,sehingga meninggalkan sesuatu yang menurut pandangannya halal karena khawatir menjadi haram,dan dinding pemisah antara dirinya dengan haram.
Firman Allah :"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun niscaya dia akan melihat balasannya p[ula.Dan barang siapa yang bernuat kejahatan seberat zarrahpun niscaya dia akan memelihat balasannya pula."(Az-Zalzalah:7-8).
Ibnu Abbas berkata:"Orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang mukmin yang menjauhi perbuatan syirik.Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu khawatir mendapatkan siksa Allah akibat meninggalkan sesuatu yang menurut mereka adalah petunjuk,dan selalu mengharapkan rahmat dalam mempercayai segala sesuatu yang datang dari-Nya."
Muadz Bin Jabal.r.a. berkata : "Pada hari kiamat ada suara,'Dimana orang-orang yang bertakwa' Maka mereka bangkit dalam naungan Allah,Ar-Rahman (yang maha pengasih).Dia tidak terhalang dari pandangan mereka."Mereka bertanya,"siapakah orang-orang yang bertakwa itu ?" Mua'adz menjawab:kaum yang menjauhi perbuatan syirik,menyembah berhala,dan orang-orang ikhlas menyembah Allah.Mas'ud r.a.berkata tentang firman Allah berikut ;
"...Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya...(Ali Imran : 102).
Makna ayat tersebut adalah,"hendsklsh Allah selalu di ditaati dan tidak di maksiati,selalu di ingat dan tidak di lupakan,selalu disyukuri dan tidak dikufuri."
Abu Hurairah r.a pernah ditanya tentang takwa,DIjawabnya:"Apakah engkau pernah melewati jalan yang penuh duri ? yang bertanya menjawab" Ya,pernah".Abu Hurairah bertanya apa yang engkau lakukan..? kemudian di jawab,Apabila aku melihat duri aku menghindarinya.Lalu Abu Hurairah berkata," Itulah takwa ".
Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. mengatakan dalam khutbahnya :"Amma ba'du,Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah,agar selalu memujinya dengan pujian yang sesuai dengan semestinya dan agar kalian memadukan antara harapan dan kecemasan.
Umar BIn khatab juga menyampaikan hal yang sama kepada anaknya melalui sebuah surat.Ali Bin abi Thalib juga menyampaikan hal yang sama kepada seseorang yang dipekerjakannya.
Terakhir Syu'bah rahimahullah berkata : "Apabila aku hendak keluar,aku berkata kepada Al-Hakam,apakah engkau mempunyai hajat.?" Al-Hakam menjawab,:Aku berwasiat kepada engkau dengan apa yang pernah diwasiatkan nabi kepada Mu'adz bin Jabal,
"Bertakwalah engjau kepada Allah dimanapun engkau berada.Iringilah keburukan dengan kebaikan,pasti kebaikan akan menhapuskan.Bergaullah dengan orang-orang dengan akhlak yang baik."(HR.Ahmad dsan At-Tirmidzi)
0 komentar:
Posting Komentar