“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan perempuan-perempuan yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian” (H.R. Ahmad dan Muslim).
Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan Abu Hurairah itu, menjelaskan tentang ancaman bagi perempuan-perempuan yang membuka dan memamerkan auratnya. Sebab sekarang ini fenomena tersebut banyak dijumpai dalam keseharian kita. Banyak perempuan yang mengaku dirinya muslimah, tapi mendedah aurat atau tidak menutup bagian tubuh yang wajib untuk ditutup. Berpakaian seperti pakaian kafir dan berpedoman kepada mode barat.
Berpakaian muslimah adalah suatu keharusan bagi seorang muslimah. Menutup aurat bukan sekedar menutup badan namun sungguhnya sama saja dengan telanjang. Misal, pakaian yang dikenakan itu sangat ketat, tipis dan transparan. Pakaiannya juga terbuka di sana-sini sehingga membentuk lekuk-lekuk tubuh dan menampakkan sebagian aurat secara nyata. Perilaku ini adalah perilaku jahiliyah.
Perempuan adalah sumber fitnah. Fitnah terbesar dari perempuan adalah auratnya. Aurat adalah bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain selain muhrimnya. Aurat adalah perhiasan yang semestinya dijaga dengan baik. Tak sepantasnya dipamer-pamerkan dan diobral dengan murah, sehingga menjadi barang yang rendah dan mudah dinikmati oleh setiap orang. Batas aurat perempuan adalah seluruh tubuh selain wajah dan dua telapak tangan, sehingga kedua bagian ini boleh saja diperlihatkan kalau dirasakan tidak menimbulkan fitnah.
Sebagai muslimah agar selalu mencegah fitnah, salah satunua melindungi diri dengan pakaian. Dan berjilbab (yang sesuai syariat Islam) merupakan langkah awal di jalan istiqamah dan keteguhan bagi seorang perempuan. Dengan begitu ia terjaga kehormatan dan nilai seorang perempuan. Firman Allah swt (Q.S, Al-Ahzab: 59), “Katakanlah hai Nabi kepada isteri-isterimu, anak-anak gadismu, dan isteri-isteri orang beriman, “Hendaklah mereka menutupkan baju kurungnya ke tubuh mereka (waktu keluar rumah)”. Yang demikian lebih memudahkan untuk mengenal mereka dan mereka tidak akan diganggu. Dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang”.
Perempuan pada dasarnya senang dipuji, terutama sifat-sfat indahnya. Maka perempuan mesti hati-hati agar tak termakan bujuk rayu syaitan yang secara intensif dan terencana melakukan usaha-usaha yang mendorong perempuan untuk terperosok, melepas jilbab dan akhirnya melepaskan seluruh pakaiannya untuk mempertontonkan diri kepada lelaki, bercampurbaur di tempat-tempat umum dan menjual dirinya di tempat-tempat prostitusi.
Usaha-usaha syetan itu sangat giat diusung musuh-musuh Islam. Targetnya agar tatanan kehidupan masyarakat Islam rusak, hilangnya rasa malu dari dada perempuan muslimah. Orangtua kadang tak sadar menyuruh anaknya berpakaian seronok dan mendandani diri agar bisa dipuji, bahwa anak dan isterinya cantik dan modern sehingga ia merasa bangga. Padahal perbuatan seperti ini adalah mungkar dan sangat dibenci Allah swt.
Karena perbuatan mungkar itu dapat memicu tindakan kriminalitas seperti pemerkosaan dan berbagai jenis pelecehan seksual lainnya. Inilah yang tak disadari sebagian perempuan muslimah, sehingga merasa bangga bila tampil seronok di depan umum, bahkan di media massa mereka mengeksploitasi diri. Kenapa perlu perempuan menutup aurat? Sesuai tuntunan Islam dapat mencegah dari godaan lelaki. Berpakaian menutup tubuh dan tebal dapat menghalangi timbulnya syahwat (nafsu birahi) lawan jenis terhadapnya.
Kajian ilmih
Bahwa dalam tubuh setiap makhluk hidup terdapat suatu senyawa kimia yang berasal dari kelenjar endokrin yang digunakan untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan membantu proses reproduksi. Substansi ini dinamakan feromon (pheromone) yang merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu phero yang artinya “pembawa” dan mone berarti “sensasi”.
Pada manusia feromon dihasilkan oleh kalenjar endokrin pada ketiak, wajah (pada telinga, hidung, dan mulut), kulit, dan kemaluan. Feromon bersifat spesifik dan akan aktif dalam hitungan menit ketika yang bersangkutan telah baligh (dewasa kelamin). Menurut para ilmuan, feromon dapat mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh manusia, terutama otak kecil dan diklaim mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan manusia pada manusia yang lain, baik itu perasaan cinta, suka, gairah seksual, siklus haid, atau bahkan saat memilih mana orang yang dapat dijadikan teman yang cocok.
Para ahli kimia dari Huddinge University Hospital di Swedia telah membuktikan kalau feromon berperan dalam menghasilkan perasaan cinta dan gairah seksual. Mereka telah melakukan penelitian terhadap reaksi otak 12 pasang pria-wanita sehabis mencium bau senyawa sintetik mirip feromon, dimana bebauan tersebut langsung bereaksi terhadap hormon estrogen pada wanita dan hormon testosteron pada pria.
Setiap feromon berhembus dari tubuh, maka senyawa ini akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitif yaitu vomeronasalorgan (VNO), yaitu organ dalam lubang hidung yang mempunyai kepekaan ribuankali lebih besar daripada indera penciuman. Selanjutnya sinyal ini akan diteruskan ke hipotalamus (yang mengatur emosi manusia) agar memberikan respon/tanggapan. Tanpa perlu menunggu lama, akan ada respon dari otak melalui perubahan psikologis tubuh manusia baik itu perubahan pada detak jantung, pernafasan, temperatur tubuh, nafsu, peningkatan pada kalenjar hormon baik itu kalenjar keringat, dan kerja dari produksi hormon.
Feromon biasanya dikeluarkan saat tubuh sedang berkeringat dan dapat tertahan dalam pakaian yang digunakan. Perbedaan menarik antara feromon laki-laki dan feromon perempuan adalah feromon perempuan dapat menyebar ke seberang ruangan, demikian hasil temuan para peneliti. Sedangkan feromon laki-laki membutuhkan kontak langsung dan intim agar dapat berpengaruh.
Nah, dapat disimpulkan bila perempuan tidak menutup auratnya dengan benar, maka dapat memancing gairah seksual laki-laki. Jadi tidaklah mengherankan bila di daerah barat dan kota-kota besar lainnya yang sebagian besar perempuannya mendedah aurat banyak terjadi kasus perkosaan dan pelecehan seksual lainnya. Karena itu berhati-hatilah dalam berpakaian, yang paling mulia di sisi Allah adalah pakaian takwa.
Perempuan yang menutup auratnya secara benar sesuai syariat Islam adalah kaum perempuan yang terpelajar dan panutan bagi setiap orang yang merupakan karunia Allah dan utusan perdamaian bahkan merupakan sumber kebahagiaan dan kesejahteraan. Dengan menutup aurat berarti anda telah memberikan sumbangan terbesar bagi tertutupnya sumber fitnah dan menghindarkan orang lain dari perbuatan dosa. Sebagai seorang muslimah yang cinta agama dan ingin diridhai Allah swt cukuplah baginya memperlihatkan aurat dan berdandan untuk suaminya, bukan untuk pamer di jalanan sebagaimana yang dibudayakan paham modernis liar sekarang lewat gerakan-gerakan perempuan yang ingin menghancurkan Islam. Wallahualam bissawab.
(http://serambinews.com/news/view/16142/aurat-perempuan)
0 komentar:
Posting Komentar