Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Laman

Pengikut

About Me

Foto saya
Seorang pengajar yang mencintai pendidikan.Botak..tapi menurut orang seksi..cool..tapi juga beringas..hati-hati kalok berdebat pasti tak mau kalah..jangankan kalah seri aja angkat tangan..tapi hatiku baik lhooo...gak percaya call me 081377269776
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 08 Januari 2010

WANITA BAGI PAHLAWAN

Dibalik setiap Pahlawan yang besar selalu ada seorang Wanita yang agung.Begitu kata pepatah Arab.Wanita itu biasanya satu dari dua atau dua-duanya sekaligus;sang Ibu atau Sang Istri.

Pepatah itu merupakan Hikmah psikosejarah yang menjelaskan sebagian dari latar belakang kebesaran seorang Pahlawan.Bahwa karya-karya besar seorang pahlawan lahir ketika seluruh energi dalam dirinya bersinergi dengan momentum diluar dirinya tumpah ruiah laksana banjir besar yang tidak terbendung.Dan tiba-tiba sebuah sosok telah hadir dalam ruang sejarah dengan tenang.

Apa yang telah dijelaskan oleh hikmah psikosejarah itu adalah sumber energi oleh para pahlawan,Wanita adalah salah satunya.Wanita bagi banyak Pahlawan adalah penyangga spiritual,sandaran emosional,dari sana mereka mendapat ketenangan dan kegairahan,kenyamanan dan keberanian,keamanan dan kekuatan.Laki-laki menumpahkan energinya di luar Rumah,dan mengumpulkannya lagi didalam rumahnya.

Kekuatan besar yang dimiliki oleh Wanita yang mendampingi para Pahlawan adalah kelembutan,kesetian,cinta dan kasih sayang.Kerkuatan itu sering dilukiskan seperti dermaga tempat kita menambatkan kapal,atau pohon rindang tempat sang Musafir berteduh.Tapi kekuatan emosi itu sebetulnya padang jiwa yang luas dan nyaman,tempat kita menumpahkan sisi kepolosan dan kekanakan kita,tempat kita bermain dengan lugu dan riang,saat kita melepaskan kelemahan-kelemahan kita dengan aman,saat kita merasa bukan siapa-siapa,saat kita menjadi bocah besar.Karena pada saat dan tempat seperti itulah para Pahlawan kita menyedot energi jiwa mereka.

Itu lah sebabnya Umar Bin Khattab mengatakan "Jadilah engkau bocah didep-an Istrimu dan jadilah lelaki perkasa jika keadaan memanggilmu..".Kekanakan dan keperkasaan,kepolosan dan kematangan,saat lemah dan saat berani,saat bermain dan saat berkarya,adalah ambivalensi-ambivalensi kejiwaan yang justru berguna menciptakan keseimbangan emosional dalam diri para Pahlawan.

" Saya selamanya ingin jadi bocah besar yang polos ..." Kata sayyid Quthub.Para Pahlawan selalu mengenang saat-saat yang indah ketika ia dalam pangkuan ibunya,dan selamanya ingin begitu ketika ia terbaring dalam pangkuan Istrinya.

Siapakah yang pertama sekali ditemuai Rasulullah SAW setelah menerima wahyu pertama dan merasakan ketakutan yang luarbiasa...? Khatijah ! Maka ketika Rasulullah ditawarkan untuk menikah setelah Khatijah Wafat,Beliau mengatakan " Dan siapakah Wanita yang sanggub menggantikan peran Khatijah....? "

Itulah keajaiban dari kesederhanaan.Kesederhanaan yang sebenarnya adalah keagungan,kelembutan,kesetiaan,cinta dan kasih sayang.Itulah Keajaiban Wanita.

(Dikutib dari Artikel M.Anis Matta .Lc )

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar