Negeri itu adalah Mareu,yang berada di pedalaman dan di lupakan.Sementara dia memiliki kisah yang terbenam oleh ke abstainnya dalam catatan sejarah.Padahal disana pernah lahir orang-orang besar yang ikut berperan dalam hadirnya Islam di nanggroe daya.Memang Dia tidak menuntut untuk di kenang tapi Dia juga tak ingin untuk di lupakan.
Syahdat,ketika Sultan Inayatsyah mengutus anaknya Aliddin riayatsyah untuk meninjau dan mengembangkan Syiar Islam ke negeri yang belum di kenal,Mareu memiliki sebuah sistem pemerintahan kecil yang di pimpin oleh seorang Raja kecil yang bernama Raja di Mareu adalah orang pertama yang merentangkan tangan untuk menyambut kedatangan mereka dengan ajaran keyakinan yang di bawa.Keyakinan untuk mentauhidkan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang harus di yakini sebagai pencipta Alam dan Harus du jadikan sembahan.
Raja Di Mareu telah menunjukkan penerimaan dan penyambutannya dengan menempatkan 3 Panglima perangnya untuk membantu 300 Pasukan dibawah pimpinan Sultan Aliiddin Riayatsyah dalam memenangkan pertempuran melawat Raja Pante Cermit yang pada saat itu menolak kedatangan Alaiddin Riayatsyah dengan Peperangan yang besar.Perang itu telah merenggut nyawa seorang putra Tercinta Dari Aliiddin Riayatsyah yg bernama Muhammad Mustafa Saudara Pangeran Unzir dan Putroe Nurul Huda.
Pasukan Alaiiddin Riayatsyah dengan kehendak Allah Berhasil memenangkan pertempuran,dan itu juga menunjukkan adanya peran dari dari Raja di Mareu dalam kemenangan tersebut.Dari situlah awal perjalan Alaiddin Riayatsyah yang nantinya memimpin sebuah negeri yang besar yaitu Nanggroe Daya dengan Gelar Sultan Salathin Alaiiddin Riayatsyah.Dari situ juga berawal perjalanan Beliau dalam menyebarkan kayakinan Islam kepada Masyarakat Daya ( Lamno Sekarang) dan menaklukkan Kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sana dibawah pimpinan Datu Paghu(Negeri Lamno) dan Datu Pahlawansyah (Negeri Kaeluang).
Bukankan itu suatu cerita yang besar ? yang seharusnya dikenang dan tercatat dalam deretan kisah sejarah yg ada di bumi daya.Sekarang Mareu tunggal Mareu sebagai sebuah desa yang berpenduduk paling sedikit di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya.Dia di pandang dengan kesinisan yang kentara,karena Dia tidak lagi bergelar Negeri tetapi lebih di kenal denga sebuah Desa kecil yang terpinggirkan dan terisolasi.Bila dengan mengingat Sejarah dan membesarkan nama Pahlawan dapat mengangkat dan membesarkan sebuah Bangsa,lalu apa alasannya Mareu untuk di lupa....?
1 komentar:
tiada perbuhan dan kemajuan dari sebuah kaum jika kaum itu tidak merubahnya sendiri...
lanjutkan......!!
Posting Komentar